Tuesday, March 16, 2010

SEBUAH KEPUTUSAN






”3 hal yang tak pernah kembali; waktu, ucapan, kesempatan”

- anonim -




Setiap manusia pasti pernah membuat keputusan yang kurang tepat yang bisa membuatnya menyesal/ terhapuskan. Seperti dalam film The Photograph yang dibintangi oleh Shanty, berperan sebagai Sita, yang menceritakan tentang lelaki tua (Pak Johan) yang bekerja sebagai seorang Fotografer, pemilik rumah kos yang ditinggali Sita. Pak Johan dikenal sebagai seorang lelaki yang aneh setelah ditinggal mati istri dan anaknya akibat tertabrak kereta. Lelaki tua yang tak banyak bicara itu mengajarkan banyak hal tentang kehidupan bagi Sita yang bekerja sebagai penyanyi di karaoke/club dan bekerja sambilan sebagai pelacur.


Sita yang harus menanggung nenek yang tengah sakit dan butuh operasi beserta anaknya yang bernama Yani di kampung halamannya, memaksanya untuk melacur dan membohongi orang di kampungnya bahwa dia tengah bekerja di pabrik baju bagian kancing. Kehidupan melacur yang keras beserta dikejar-kejar seorang lelaki yang terus menagih hutang keluarganya yang besar, memaksanya untuk terus menahan rasa perih di hatinya. Hingga akhirnya dia memutuskan untuk menyudahi semuanya dan bekerja di tempat Pak Johan untuk sementara karena dia tak bisa membayar uang sewa kamar. Bekerja pada Pak Johan membuat Sita lebih mengerti sedikit demi sedikit kehidupan Pak Johan. Suatu ketika Pak Johan berkata padanya bahwa dalam sebuah foto, kita tak dapat menipu atas hal yang kita rasakan. Terserah kita, mana yang akan kita ambil dan kita pajang dan mana yang ingin kita simpan.

Di ujung waktu terakhir Pak Johan, dia menceritakan kepada Sita tentang rahasia yang selama ini dipendamnya sendiri dan membuat jiwanya mati. Bahwa foto-foto yang selama ini dia simpan adalah foto-foto potongan tubuh mayat istri dan anaknya, bahwa sesungguhnya dia berada di tempat kejadian ketika anak istrinya tertabrak kereta api. Saat itu Pak Johan adalah seorang pemuda yang tak mau mewarisi apa yang diberikan leluhurnya, dan tak mau menjadi seseorang yang terus menurut. Pada saat itu dia mengatakan bahwa dia tak mencintai Sally (istrinya), bahwa dia tak pernah mencintai istrinya selama itu agar dia bisa pergi dari semua warisan dan tuntutan leluhurnya. Istrinya yang tak tau menahu tentang maksud dan keinginan Pak Johan, memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dan anaknya dengan menabrakkan kereta api yang tengah dinaiki suaminya itu. Kereta api yang tiba-tiba berhenti setelah mengalami sedikit guncangan menyebabkan penumpang kereta termasuk Pak Johan keluar untuk melihat apa yang terjadi. Kecelakaan adalah momen yang tepat untuk pengambilan foto, dan itulah yang dilakukan oleh Pak Johan muda. Dan barulah dia menyadari bahwa yang dia potret itu adalah istri dan anaknya ketika dia tengah memotret sebuah tangan penuh darah yang memakai gelang yang sangat dikenalnya.

Peristiwa tersebut selalu membekas selama hidupnya dan menjadikan jiwanya mati atas semua penyesalannya. Sebelum dia meninggal dunia, dia sempat menyuruh Sita untuk pergi dan menyuruhnya untuk menemui anaknya dan memeluknya. Karena...tak ada yang lebih baik selain bersama dengan orang yang kita sayangi.


1 comment:

  1. sering orang berani mengambil resiko atas satu keputusan yang sudah diambil, namun tidak banyak orang yang berani berfikir panjang sebelum mengambil keputusan... blog inspiratif.

    ReplyDelete