Wednesday, March 10, 2010

HIM


The proper response to love is to accept it
There is nothing to do...
(Archbisop Anthony Bloom)





Seseorang yang penuh kejutan. Terkadang tiba-tiba berada di depan pintu kos ketika aku memakai baju tidur atau sedang asik-asiknya main game. Tiba-tiba ada di depanku ketika aku sedang nongkrong dengan teman-temanku dan memberiku waktu tak lebih dari 2 menit untuk menyampaikan apa yang dipikirkannya dan membuatku tercengang. Tiba-tiba meneleponku dan mengajak keluar dalam keadaan basah kuyup akibat pesta kejutan teman-temannya. Tiba-tiba mengajakku hujan-hujan dan berkeliling kampus. Tiba-tiba menculikku ke kontrakannya untuk masak bersama.


Seseorang dengan kesederhanaan yang mengagumkan. Bersamanya, aku tak perlu menjadi siapapun. Bersamanya, aku bisa mengeluh tanpa takut akan disalahkan. Di depannya, aku tak perlu malu meskipun aku tak bisa memasak atau tak bisa bangun pagi atau karena aku bukan orang yang rapi. Dengannya, aku bisa bersikap kekanakan tanpa harus takut untuk diminta berubah dalam bersikap.

Aku tak tau siapa di antara kami yang mempunyai rasa sayang yang lebih besar. Aku tak tau apa yang bisa membuatku benar-benar marah padanya dan sebaliknya.
Aku tak tau apakah semua rasa ini akan terjaga sampai nanti seperti yang kami inginkan bersama.
Aku tak tau apakah suatu saat nanti dia akan membohongi, mengkhianati atau meninggalkan aku.
Aku tak tau apakah aku akan tetap menjadi istimewa di matanya dan akan tetap mewarnai hatinya.

Karena yang aku tau adalah...
Hingga saat ini, sekarang, aku ingin terus belajar untuk tetap menjadi istimewa baginya...

Thanks God for sending him to me... ^_^

No comments:

Post a Comment