Wednesday, March 10, 2010

Perempuan dan Perasaan


Berbicara tentang sebuah hubungan, sebagai seorang perempuan, saya ingin sedikit mengeluarkan uneg-uneg yang terkadang mengganggu saya. Dalam sebuah hubungan, rasa kangen adalah rasa yang wajar dan tak terencana datangnya. Dan sebagai seorang perempuan yang lebih sering terdominasi oleh perasaan, saya yang senantiasa berusaha berpikir secara rasional kurang bisa menahan ekspresi akibat dari rasa tersebut. Tanpa sadar saya akan bersikap tidak jelas dan bingung sendiri. Parahnya, saya yang sedikit mengetahui bahwa lelaki kurang bisa mengerti sesuatu yang abstrak, tak lagi mengindahkan hal itu dan terdominasi oleh naluri kewanitaan saya, yaitu ingin dia mengerti tanpa harus saya bilang tujuan utamanya (kangen). Dan ketika calon partner hidup saya itu (tentu saja) tidak menangkap maksud saya, saya akan semakin ga jelas dan kesal. Sangat lucu memang...
Saya sering tertawa sendiri ketika memikirkan peristiwa yang sangat sering terjadi ini. Saya sependapat dengan teman organisasi saya, panggil saja Saji (nama sebenarnya), bahwa laki-laki lebih bisa memberi sekat pada hubungan dan kegiatan lainnya dan mungkin hal inilah yang menyebabkan lelaki lebih bisa mengontrol ekspresinya ketika dia sedang mengalami saat-saat kangen. Terlebih juga karena sebagian lelaki kurang bisa fokus pada beberapa hal sekaligus, sehingga mereka bisa untuk tidak keseringan berpikir tentang perempuan yang mereka sayang.

Seorang teman perempuan saya pernah bercerita bahwa sangat berat baginya ketika dia sulit untuk bertemu dengan lelaki yang dia sayang karena hubungan jarak jauh (LDR). Si lelaki menganggap keinginannya bertemu atau di telp adalah sebuah perbuatan yang kurang perlu karena permasalahan finansial, dan pendapat si lelaki ini menurut saya memang rasional. Namun bagaimana kalau kita dengarkan juga dari pihak perempuan. Dia menyatakan bahwa sangat susah untuk tidak mengekspresikan rasa rindunya, bahwa sangat susah untuk menahannya dalam hati dan seolah semua baik-baik saja. Dan bertemu dengan si lelaki adalah suatu cara untuk meyakinkan dia bahwa rasa sayang mereka masih tetap terjaga...

Di sini, tanpa bermaksud menarik kesimpulan sendiri, apakah para lelaki tidak tertarik untuk mempelajari bagaimana perempuan secara umum? Mengingat bahwa bukan hanya wanita yang misterius, namun lelaki pun juga merupakan makhluk yang misterius. Bahwa sebagai perempuan, sesungguhnya kami begitu sulit menahan perasaan kami, sulit untuk tetap diam ketika rasa khawatir menjalar, sulit menerima bahwa ungkapan sayang cukup hanya dikatakan sekali, dan perasaan-perasaan lainnya. Bila anda sengaja atau tidak sengaja membaca tulisan ini, saya pikir dan rasa, akan sangat menyenangkan bila anda membagi pemikiran anda tentang hal ini karena saya sebagai perempuan terkadang bingung bagaimana harus bersikap ”biasa” ala lelaki.

No comments:

Post a Comment